Selasa, 15 September 2015

MAHASISWA IDEAL, MAHASISWA BERORGANISASI


Admin : Yuli Amalia Samosir
Sabtu, 20/8/2015


         Sosok Mahasiswa Ideal secara singkat dapat dirangkum dalam tiga kata yaitu : berprestasi, berorganisasi dan berbudi pekerti. Diluar ketiga hal diatas ada satu hal yang sudah pasti harus dimiliki yaitu berpribadi religius. Begitu ungkap kanda Ridho saat saya wawancara seusai sholad Ashar di Masjid Al-Firdaus UNA. Dirinya juga tak henti-hentinya untuk terus bersyukur kepada yang kuasa atas apa yang telah Tuhan berikan kepada dirirnya.

            Ridho (Ridho Anugrah) begitu panggilan akrabnya, pria yang tidak mau menyebutkan usianya saat diwawancarai.  Beliau lahir di Sei Parit Rampah dan besar di Kisaran yang saat ini sedang menyelesaikan strata satu nya di Fakultas Ekonomi Universitas Asahan semester tujuh. Dia merupakan sosok senior yang baik dan peduli terhadap juniornya, karna dapat di hitung jari sosok senior di Fakultas Ekonomi Universitas Asahan yang mau peduli serta memotivasi adik-adik junior, berbagai pengalaman dan karya yang telah ia lahirkan menjadi suatu nilai standart Mahasiswa ideal, berorganisasi dan terus berproses dalam Himpunan Mahasiswa Islam adalah cara yang menjadikan dirinya sebagai Mahasiswa Intelektual yang  bersinergi dalam gerakan Mahasiswa.

            Bercerita tentang pengalaman, saya pernah mengalami naik turunnya suatu dinamika hidup, pernah merasakan hidup susah serba kekurangan dengan makan lauk seadanya, tapi itu dulu swaktu saya SMA dimana keadaan ekonomi keluarga sangat rendah. Sebab itu untuk meringankan beban orang tua saya bekerja di sebuah rumah makan ayam penyet seusai tamat SMA agar cita-cita saya untuk melanjut ke perguruan tinggi kesampean. Brige dulu setahun setalah tamat SMA ngumpuli modal buat ngelanjut, ia akhirnya setelah stahun berlalu saya kesampean melanjut ke perguruan tinggi, ea karna terbatas dana saya putuskan kuliah di perguruan tinggi yang ada di kota saya yaitu Universitas Asahan (UNA). Ia gak papa la walaupun swasta tapi itu semua tergantung kitanya, kalaw kita niat pingin sukses dimanapun kuliahnya pasti sukses kok, karena rejeki udah di atur Allah SWT, Ucapnya.

            Saat kuliah waktu saya lebih banyak di habiskan di rumah makan tempat saya bekerja, terhitung dua tahun lamanya saya bekerja semenjak tamat SMA, namun selama itu saya merasa tidak memiliki perubahan dalam diri saya walaupun sudah kuliah, teman bergaul cumak beberapa orang saja, kenalan/relasi tidak ada, malu berbicara sama orang yang baru di kenal, dan di persaingan akademis pun saya selalu kalah. Nilai saya jelek, kalau kuliah mengantuk ibarat pepatah padi semakin tua semakin menunduk, hehehehe.... bahkan yang lebih parah lagi kalaw saya dapat tugas presentasi rasanya kayak berhadapan dengan malaikat maut, takut banget, buat ngomong aja susah.

            Saat saya semester tiga saya berjumpa dengan teman lama saya yang juga kuliah di UNA dan dia mengajak saya untuk berorganisasi, hmmm...awalnya saya menganggap organisasi itu gak penting dan hanya buang-buang waktu. Tapi karna temen yang mengajak saya pun ikut-ikutan, sekalian cari temen baru. Setelah beberapa bulan saya berproses di organisasi dan mengikuti berbagai pelatihan, disaat itulah perubahan saya rasakan dalam diri, menjadi lebih berani bertindak, berbicara, menyampaikan ide dengan percaya diri yang tinggi saat presentasi atau diskusi. Waww.... ternyata diakhir semester luar biasa saya mendapat nilai yang baik dari IP 2,80 menjadi IP 3,40, hehehe ia walaupun tak begitu tinggi tapi terasa kali perubahannya.

            Sejak saat itu saya memutuskan berhenti bekerja dan fokus untuk berproses serta berkarir di organisasi dan kampus. Mencari pengalaman sebagai seorang pemimpin, seorang manajemen organisasi yang baik, administrasi yang handal yang mana semua itu tidak diajarkan di dalam dunia pendidikan melainkan di dapat dari pengalaman organisasi. Banyak manfaat yang saya dapat teman banyak, relasi banyak, dan tentu menjadi orang yang berani dan tegas mengambil keputusan.

            Awal pertama kali saya berorganisasi yaitu LPMA (Lembaga Pers Mahasiswa Asahan) berproses selama stahun akhirnya saya dipercayai untuk mengemban amanah sebagai Sekretaris Umum tahun 2013. Kemudian hal itu menjadi batu loncatan buat saya untuk naik lagi ke strata yang lebih tinggi, kebetulan pada saat itu sedang dibuka pendaftaran pemilihan Gubernur Fak. Ekonomi. Dengan semangat saya bertanya kepada panitia apa saja syarat nya, eh ternyata saya yang pada saat itu masih semester 3 belum boleh menyalon gubernur dan hanya boleh menjadi wakil gubernur. Kemudian teman saya menyarankan agar saya berkoalisi kepada salah satu calon yang pada saat itu belum punya pasangan, setelah bertemu dan menemukan kesepakatan akhirnya kami maju sebagai calon gubernur dan saya sebagai wakil gubernur, dan syukur alhmdulilah kami menang dan terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur periode 2013-2014. Pungkas kanda Ridho setelah bercerita panjang lebar.

           Tidak hanya sampai disitu beliau juga sempat keluar masuk beberapa organisasi Mahasiswa, hingga akhinya ia mantapkan hatinya untuk ber- HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) serta terus berproses dan belajar dalam pengkaderan HMI ( Himpunan Mahasiswa Islam ), selama pindah-pindah organisasi baginya tidak ada yang lebih baik dari pengkaderan HMI. Beliau juga mengatakan bahwa di HMI lah beliau mendapat banyak ilmu yang berharga tentang ke intelektualan, tentang cara memimpin rapat yang baik, tentang kaedah menjadi instruktur (Training OF Trainer) yang benar, pelatihan-pelatihan dengan konsep yang beda memacu semangat dalam diri,  dan masih banyak lagi pengalaman yang tak dapat diceritakan satu persatu duka, suka semuanya ada. Hingga membuat dirinya dipercayai mengemban amanah sebagai Pengurus HMI Cabang Kisaran Asahan Periode 2015-2016 sebagai DIKLAT Anggota (Pedidikan Dan Latihan Anggota). ini merupakan pencapaian yang sangat panjang bagi seorang kanda Ridho.

Dari semua yang telah beliau raih ada banyak hal yang belum dapat ia capai dan ia lakukan salah satunya yaitu membahagiakan kedua orang tuanya yang selama ini menjadi pondasi kesuksesan yang telah ia raih selama ini. “Banyak hal yang telah saya lalui dan semua terasa indah saat saya pulang kerumah dan melihat kedua orang tua, ungkapnya”. Lelah seakan hilang seketika sesaat melihat kedua orang tua yang berada dalam satu rumah yang rukun, ya begitu lah kanda Ridho. Ia juga berpesan “silahkanlah berproses dalam HMI dan terus berusaha tanpa mengenal kata lelah, dan bila kamu ingin jadi pemimpin maka jadila pemimpin yang bertanggung jawab kreatif dan jujur” itu yang beliau sampaikan pada saya. Satu hal yang akan saya ingat dan terapkan dalam kehidupan yaitu “ jadila orang pandai bertanya, dan jadilah pendengar yang baik”.

Itulah sosok senior yang saya anggap adalah seorang yang bertalenta, dan semoga bisa menjadi contoh bagi kita semua junior-juniornya sehingga terdorong semangat untuk perubahan dalam diri menjadi yang lebih baik lagi, Yakin Usaha Sampai.(YAS)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar